Thursday, May 30, 2013

Observasi di Komunitas Qaryah Thayyibah




kELOMPOK 1 IPI 2010
ARUM, IBNU, EUIS, ALFIAH, VICKY DAN ZULFIKAR
STANDAR KOMPETENSI DAN STANDAR PEMBIAYAAN


Pada awalnya sekolah alternatif ini diprakarsai oleh bapak Bahrudin dengan siswa sekitar 12 orang setara SMP. Sekolah ini menampung anak-anak desa Kalibening yang berketerbatasan biaya tapi mempunyai kemauan keras untuk belajar. Tanpa ada gedung sekolah, apalagi seragam. Orang tua dari murid Qaryah Tahyyibah memberikan uang pondokan yang digunakan untuk balas jasa atas rumah seorang warga yang dijadikan untuk tempat belajar.
Sekolah alternatif ini telah menarik perhatian dari dalam negeri bahkan internasional. Mereka mandiri dalam belajar. Mereka bebas memilih hal apa yang mau mereka pelajari. Disana mereka terbiasa mempunyai prinsip kebebasan yang dapat dipercaya. Mereka sadar akan pentingnya pendidikan yang nantinya digunakan untuk membangun dan mengembangkan desa mereka.
Tujuan mereka adalah membangun desa kelahirannya. Mereka bersekolah bukan semata untuk mencari nilai, lulus dengan nilai tinggi. Apa gunanya mempunyai nilai bagus jika kenyataannya tidak bisa mengaplikasikannya di lingkungan masyarakat. Itu prinsip yang perlu ditanamkan untuk pelajar di Indonesia. Jika mampu mendapat nilai bagus maka harus ada pertanggung jawaban atas apa yang mereka pelajari. Bukan hanya sekedar formalitas dengan menghalalkan segala cara untuk mendapat nilai sempurna dengan menghilangkan suatu  nilai kejujuran.
Banyak prestasi di dalam sekolah alternatif yang berprinsipkan kebebasan yang dapat dipercaya ini. Mereka mampu menerbitkan puluhan buku yang diantaranya termasuk penerbit terkemuka. Tidak hanya buku, mereka mapu memproduksi beberapa film yang diputar dan dilihat bersama-sama setiap periodenya. Mereka telah terbiasa berbicara di depan umum salah satunya Hilmy siswa berumur 15 tahun di depan 90 kepala sekolah berprestasi di Indonesia karena mampu menghasilkan karya-karya yang mengagumkan.
Bagi mereka belajar tidak perlu mempunyai uang tetapi tiap bulan mereka bayar SPP sebesar 25.000 dengan bonus internetan selama 10 jam
Jika ingin mendapatkan ijazah mereka harus mengejar sistem paket alias ijazah paket C.
Bukan dengan nilai bagus seseorang dapat menjalin kesuksesannya. Tetapi dengan niat, usaha keras, dan tanggung jawablah yang patut diperjuangkan untuk menuai kesuksesan.


No comments:

Post a Comment