Selasa (14/5) KKL IAI FIS UNJ
2013 dalam kunjungan mahasiswa jurusan Ilmu Agama Islam ke sebuah komunitas
belajar Qaryah Thayyibah (QT) di desa Kalibening-Salatiga. Awalnya para
mahasiswa dan beberapa dosen pembimbing sempat kebingungan karena informasi
awal tempat belajar ini di katakan sebagai Pondok Pesantren, hingga akirnya
kami langsung berjumpa dengan murid-murid dan pengasuh di komunitas belajar QT
julukan yang biasa murid disitu gunakan. Kami langsung disambut dengan hiburan
video kegiatan sehari-hari di komunitas belajar QT dan beberapa video klip
hasil karya murid QT. Pak Jono dan pak Alwi mewakili pengasuh komunitas belajar
menceritakan 1 tahun belakangan tentang komunitas belajar QT dan dosen
pembimbing dari jurusan Ilmu Agama Islam pun menyampaikan apa sebenarnya yang
sedang mahasiswa-mahasiswa cari di tempat tersebut.
Pak Jono sebagai salah satu pengasuh yang kami
temui dan kami ajak bicara bercerita panjang tentang komunitas belajara QT yang
kurang lebih sudah 10 tahun berdiri. Menurutnya komunitas belajar ini hanya
memiliki tempat di sebuah kamar di rumah Baharudin yang merupakan pencetus
komunitas bealajar ini. Sampai akhirnya komunitas belajar ini banyak diketahui
masyarakat, katanya wartawan kompas lah yang pertama kali membuat komunitas ini
diketahui banyak orang. Perkembangan pembangunan komunitas belajar ini pun
merupakan hasil sumbangan orang yang suka dan simpati kepada komunitas ini,
mulai dari masyrakat umum hingga mahasiswa dari kampus-kampus bahkan sudah
hampir dari sabang hingga marauke.
Kegitan di komunitas belajar
Qaryah Thayyibah memang dirancang dan dilakukan murni oelah murid-murid disana,
dan didampingi oleh pembimbing untuk beberapa hal. Misal kami sedikit mengambil
contoh dari sebuah coretan ide yang akan dilaksanakan oleh murid-murid. Pawai;
Gerak Jalan dan Pawai.
“Bagaiman untuk meramaikan QT,
kita membuat event tentang gerak jalan dan pawai. Jadi begini, setiap setiap
kelas mengikuti lomba gerak jalan. Nah, per kelas berdandan atau berkostum
sesuai kesepakatan masing-masing. Contoh: OSA berdandan ala bunga, EKG
berdandan ala horror, dll. Nah, kita
start di QT, berjalan mengitari Kalben –kalibening- dan di garis akhir ada
bendera finish. Yang menang, mendapat
hadiah khusus dari panitia.”(Ide SAN.EKG)
Mengenai biaya yang ada di
komunitas belajar Qaryah Thayyibah yang berhasil kami ketahui mereka pun
menadapat bantuan dari Asian Foundation, dari hasil seketsan bangunan yang
dibuat oleh murid QT Asian Foundation memberikan bantuan untuk membangun gedung
yang direncanakan memiliki 5 lantai. Dan sekarang bangunan tersebut masih dalam
proses baru lantai pertama dan dua yang terlihat sudah bisa digunakan. Walupun
fasislitas belum sepenuhnya selesai belajar harus terus jalan.
Pak Jono sebagai pengasuh selalu
mengatakan kepada murid-murid Qaryah Thayyibah, “Belajar itu tidak menunggu
fasilitas tapi teruslah belajar selagi mampu, semasih hidup”
[Imam_hd]
[Imam_hd]
No comments:
Post a Comment